Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, saat meninjau areal persawahan di Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, yang terendam banjir akibat pancaroba dan menyebabkan meluapnya air laut dan sungai. Foto: Entang Saeful Rachman/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Setelah menjalani masa pemulihan selama 15 hari pasca operasi tenggorokan pada bagian pita suara di salah satu rumah sakit di Singapura, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, mulai hari ini, Kamis (16/06/2016), kembali beraktivitas menjalani tugasnya. Jeje tadi siang turun ke lapangan meninjau lokasi persawahan di Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, yang terendam banjir akibat pancaroba dan berdampak meluapnya air laut serta sungai.
Saat ditemui di lapangan, Jeje mengatakan, pancaroba yang melanda Pangandaran pekan kemarin merupakan siklus alam yang sudah biasa terjadi pada setiap tahunnya. Hanya, dampak yang ditimbulkan dari musim pancaroba tahun ini, terbilang paling besar dari tahun-tahun sebelumnya. “Kalau urusan alam kita sulit menghindar. Lebih baik kita ambil hikmahnya saja dari musibah yang terjadi,” katanya.
Jeje menambahkan, berdasarkan laporan dari stafnya, bahwa sekitar 30 hektar areal pesawahan di Kabupaten Pangandaran terkena dampak banjir akibat meluapnya sejumlah sungai. “ Banyak petani mengalami kerugian akibat peristiwa ini. Karena saat sawahnya tergenang banjir, para petani baru melakukan penanaman,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah akan ada bantuan dana kepada petani yang terkena dampak banjir, Jeje mengatakan, mengenai hal itu pihaknya belum bisa menjawab, karena harus melakukan pembahasan dengan dinas terkait. “Tunggu saja nanti hasil pembahasan dengan dinas terkait, apakah ada anggaran untuk membantu petani,” imbuhnya.
Sementara itu, Yanti, petani Desa Purbahayu, mengaku bahwa padi yang baru ditanam di sawahnya beberapa minggu yang lalu mati akibat tergenang banjir. Dia berharap Pemkab Pangandaran memberikan bantuan untuk meringankan beban para petani yang menderita kerugian akibat banjir tersebut. (Ntang/R2/HR-Online)