Quantcast
Channel: Harapan Rakyat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 52166

73 Hektar Sawah di Purwadadi Ciamis Kekeringan

$
0
0
73 Hektar Sawah di Purwadadi Ciamis Kekeringan

Menghadapi kekeringan, petani terpaksa harus menurunkan mesin pompa air untuk menyelamatkan tanaman padi miliknya. Photo : Suherman/ HR

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Resah kini kembali menguntit perasaan para petani di Dusun Buniasih, Desa Kutawaringin, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pasalnya sudah satu minggu ini curah hujan tidak kunjung datang sehingga tanaman padi mereka yang sudah memasuki usia 20 hari terancam kekeringan.

Oom Rohman, salah seorang petani Dusun Buniasih, saat ditemui Koran HR di pematang sawah, Selasa (14/06/2016), mengatakan, para petani di Dusun Buniasih kini tengah merasa galau dan was-was.

“Sudah satu minggu ini curah hujan tak juga turun. Hal inilah yang membuat sawah disini mulai dilanda kekeringan. Kami pun berharap ada upaya dari kelompok tani untuk mengantisipasi kekeringan ini,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Nanang, petani lainnya. Kepada Koran HR, Selasa (14/06/2016), Nanang menuturkan terpaksa harus menurunkan mesin pompa air untuk menyelamatkan tanaman padi miliknya.

“Karena kondisi sawah garapan saya sudah mengering dan retak, maka terpaksa saya harus menurunkan pompa air, meski debit air di selokan tidak mencukupi, namun setidaknya tanaman padi saya bisa tersirami,” katanya.

Dihubungi terpisah, Selasa (14/06/2016), Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Desa Kutawaringin, Slamet Bahtiar membenarkan jika kondisi pesawahan di wilayah Dusun Buniasih kini terancam kekeringan.

“Sekitar 73 hektar sawah di wilayah Dusun Buniasih sudah mulai kekeringan, bahkan kondisi tanahnya sudah mulai pada retak. Hal ini tentunya menjadi beban berat bagi puluhan petani di Dusun Buniasih. Apalagi pada musim kemarin petani mengalami gagal panen akibat diserang hama patah batang leher. Dan kini, selepas adanya serangan hama keong, kekeringan datang menghantui nasib petani,” jelasnya.

Dengan terjadinya kondisi sawah yang mulai mengering, tambah Slamet, pihaknya akan segera mengumpulkan para pengurus kelompok tani untuk mencari solusi terkait penanganan kekeringan yang terjadi.

“Kami akan segera membahas masalah ini dengan para pengurus poktan, minimal kita harus mengambil langkah untuk mengantisipasi kembali terjadinya gagal panen, langkah yang harus ditempuh adalah dengan cara menurunkan pompa air besar agar puluhan hektar sawah disini bisa diselamatkan,” ujarnya.

Pantauan Koran HR di lapangan, dengan adanya kondisi kekeringan yang terjadi, para petani di Dusun Buniasih kini berebut air dari selokan untuk mereka sedot dengan pompa air. (Suherman/Koran-HR)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 52166

Trending Articles