Bila malam hari, Jalan Bangunharja, tepatnya di Lingkungan Siluman Baru, Blok Jembrong, Kel/Kec. Purwaharja, Kota Banjar, kondisinya gelap gulita akibat tidak ada fasilitas penerang jalan umum. Photo: Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Jalan Bangunharja, tepatnya di Lingkungan Siluman Baru, Blok Jembrong, Kel/Kec. Purwaharja, Kota Banjar, jika malam hari kondisinya gelap gulita. Menurut warga setempat, gelapnya jalan menyebabkan rawan kecelakaan dan aksi kejahatan.
Karlam (60), warga Siluman Baru, RT/RW. 37/17, mengatakan, sudah beberapa tahun jalan itu dibiarkan gelap tanpa adanya fasilitas penerang jalan umum (PJU). Selain itu, ruas jalan yang menghubungkan Banjar dengan Bangunharja, Kabupaten Ciamis itu pun sempit sehingga rawan terjadi kecelakaan lalu-lintas.
“Jika malam hari, jalan ini sangat gelap, apalagi kalau hujan turun jalan menjadi licin. Selain rawan kecelakaan, aksi kejahatan pun kerap terjadi di sini. Itu terbukti saat pencuri masuk ke warung kopi milik saya. Dengan kejadian itu, saya mengalami kerugian hingga jutaan rupiah,” tutur Karlam, kepada HR, Senin (30/05/2016).
Pendapat serupa diungkapkan Ahmad (90), warga lainnya. Kakek yang juga mantan pejuang kemerdekaan RI ini pun mengaku pernah melihat seorang perempuan yang menggunakan sepeda motor melintas ke arah Bangunharja. Namun tiba-tiba tasnya dijambret oleh dua orang pemuda yang juga menggunakan sepeda motor.
“Di sini memang sangat rawan. Saya pun pernah melihat ada seorang perempuan dijambret, pada saat itu hujan deras dan saya sedang berteduh di saung, mau dikejar namun aki mah sudah tidak kuat,” katanya.
Ahmad berharap kepada Pemerintah Kota Banjar, untuk segera memasang PJU guna meminimalisir aksi kejahatan dan kecelakaan. Dengan dipasangnya fasilitas tersebut, baik warga setempat maupun para pengendara setidaknya akan merasa aman saat melintas.
Di tempat terpisah, Kabid. Pertambangan dan Energi (Tamben) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Banjar, Dadi Sudrajat, ketika dikonfirmasi HR, Selasa (31/5/2016), mengatakan, pihaknya tidak akan memasang lampu PJU di jalan tersebut lantaran tidak ada jalur listrik. Menurutnya, di wilayah itu harus menggunakan PJU dengan tenaga surya.
“Penerangan di jalan itu harus menggunakan PJU dengan aliran tenaga surya, tapi alat tersebut kan mahal,” ujar Dadi. (Hermanto/Koran-HR)