Quantcast
Channel: Harapan Rakyat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 52166

BPBD Kota Banjar Resmi Hentikan Siaga Darurat Bencana

$
0
0

Warga sedang membersihkan irigasi dari sisa-sisa reruntuhan tebing dengan alat seadanya. Longsornya tebing di RT 5/2, Dusun Cimanggu, Desa Batulawang, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Sabtu (9/4/2016) lalu, mengancam rumah milik Nurhayati (61). Photo : Dokumentasi HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Status siaga darurat bencana banjir dan longsor untuk wilayah Kota Banjar telah dihentikan sejak 4 Mei 2016. Meski begitu, masyarakat dihimbau agar tetap waspada terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja.

Hal itu dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Rusmawan, SH., kepada HR, saat ditemui di ruang kerjanya, pekan lalu. Menurutnya, pernyataan tersebut sudah disampaikan pihaknya kepada BPBD Provinsi Jawa Barat.

“Sebelumnya sampai 1 April 2016, tapi kemudian diperpanjang hingga 4 Mei 2016, dan sekarang kita tinggal menunggu intruksi selanjutnya untuk status siaga darurat kekeringan, waktunya masih lama. Jadi sekarang kita berada pada posisi cukup aman,” terangnya.

Dia juga menjelaskan, untuk status siaga darurat kekeringan akan dikeluarkan setelah 5 bulan kemarau melanda. Dalam hal ini kekurangan air bersih, bukan masalah pertanian, seperti halnya daerah pegunungan yang sering mengalami kekurangan air bersih.

Kendati demikian, kewaspadaan selalu diprioritaskan guna menghindari musibah, dan BPBD siap membantu masyarakat jika ada yang melaporkan. Sejauh ini pemerintah desa/kelurahan dianggap paling cepat tanggap melaporkan kejadian kepada pihaknya.

“Tentu saja itu semua atas kesadaran bersama dalam mewaspadai terhadap bencana yang mungkin saja terjadi,” tukas Rusmawan.

Di ruang terpisah, Kasi. Kadarlog BPBD Kota Banjar, Kurman Tarman, S.IP., menambahkan, selama siaga darurat bencana banjir dan longsor di Kota Banjar hingga 30 April 2016 mencapai 53 kejadian.

Jumlah itu terdiri dari bencana pohon tumbang 8 kejadian, banjir 7 kejadian, longsor 18 kejadian, rumah rusak/hancur 16 kejadian, tersambar petir 1 kejadian dan peristiwa kebakaran ada 3 kejadian.

“Nah, sampai pada bulan Mei 2016 sekarang ini, kami mencatat ada 2 kejadian pohon tumbang yang menimpa rumah warga, dan peristiwa 1 kebakaran yang melahap ruang Kepala Disperindagkop Banjar,” paparnya.

Sedangkan, bila dilihat berdasarkan wilayah, Kecamatan Pataruman termasuk daerah paling rawan bencana dengan total 26 kejadian, kemudian Kecamatan Banjar dengan total bencana 11 kejadian, Kecamatan Purwaharja 10 kejadian, dan wilayah Kecamatan Langensari 8 kejadian.

“Dari data yang kami rekap sejak bulan Januari hingga April 2016, hanya terdapat 1 korban meninggal dunia akibat tersambar petir dan korban luka 1 orang. Kami harap walaupun status siaga darurat banjir dan longsor sudah dihentikan, masyarakat harus tetap waspada bencana,” tandas Kurman. (Muhafid/Koran-HR)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 52166

Trending Articles