Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Seminggu setelah Lebaran 1440 H, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Banjar mulai mengalami penurunan. Pantaun Koran HR di Pasar Langensari, Senin (10/06/2019), harga-harga bahan pokok mulai berangsur turun, meskipun belum semuanya kembali ke harga normal atau harga semula.
Menurut sebagian pedagang di Pasar Tradisional Langensari, kenaikan kebutuhan pokok selama musim Lebaran sudah biasa terjadi sejak memasuki H-3 Lebaran. Sedangkan, setelah melewati H+5 Lebaran, harga-harga biasanya akan turun hingga kembali ke harga normal.
Saat ini penurunan harga terjadi pada daging ayam broiler dan daging sapi, serta beberapa jenis sayuran. Harga
daging ayam sayur (broiler) yang pada musim Lebaran
kemarin hingga tembus di angka
Rp 40 ribu per kilogram, kini mulai berangsur turun berada dikisaran Rp 33.000 sampai Rp 35 ribu per kilogramnya.
Begitu pula untuk harga daging sapi yang kini mulai berangsur turun dikisaran Rp 120 ribu sampai Rp 130 per
kilogram, dari harga saat musim Lebaran tembus hingga Rp 150 ribu per kilogram.
Atik, salah seorang pedagang ayam
broiler di Pasar Langensari, mengatakan,
sejak H+4 Lebaran,
harga sejumlah kebutuhan bahan pokok mulai berangsur
turun. “Sekarang atau per hari ini (Senin-10/06/2019)
daging
ayam saya jual Rp 35 ribu per kilogram. Ya lumayan masih tinggi harganya, tapi Insya Allah seminggu setelah Lebaran bakal turun lagi. Kita ikuti hasil
pembeliannya saja,” tuturnya.
Atik
mengakui, ramainya permintaan daging selama Lebaran biasanya tak lebih satu minggu, yaitu H-2 hingga H+4 Lebaran. Setelah itu, biasanya pembeli
mulai berkurang dan harga dagingpun mulai turun.
Meski sudah
terjadi penurunan, namun harga-harga tersebut sebenarnya belum
kembali ke harga normal. Untuk daging ayam sayur harga normalnya dikisaran Rp 27 ribu sampai Rp 30
ribu perkilogram. Begitupun harga daging sapi
normalnya biasa dijual Rp 110 ribu per kilogram.
Sedangkan, untuk jenis sayuran, berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (KUKMP) Kota Banjar, bahwa di Pasar Banjar, penurunan harga terjadi pada cabe merah biasa, bawang merah, bawang putih, dan tomat.
“Pada Lebaran
kemarin atau sesuai data per tanggal 31 Mei 2019, cabe merah biasa menyentuh
harga Rp 60 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp 50 ribu. Kemudian, bawang merah
yang sebelumnya mencapai Rp 32 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp 28 ribu,” terang Kepala Dinas KUMKMP Kota Banjar, Saefudin, melalui
Kasi Perdagangan Dalam Negeri, Budi, kepada Kotan HR
via sambungan WA-nya, Selasa
(11/06/2019).
Budi juga menyebutkan, untuk harga bawang
putih dan tomat
saat menjelang Lebaran masing-masing dijual Rp 35 ribu per kilogram dan Rp 14 ribu per kilogram. Namun, kini kedua jenis komoditi tersebut turun menjadi Rp 30 ribu per kilogram untuk bawang putih, dan Rp 12
ribu per kilogram untuk tomat.
“Pada prinsipnya, harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Kota Banjar sebelum dan sesudah Lebaran termasuk aman, atau tidak terjadi gejolak. Ya wajar kemarin ada sejumlah komoditi harganya naik cukup tinggi. Sekarang alhamdulillah berangsur turun, ada yang masih tetap, juga ada harga komoditi yang naik,” pungkas Budi. (Nanks/Koran HR)
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Ratusan hektar sawah di Ciamis yang berada wilayah Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis dilanda kekeringan. Hal itu terjadi akibat curah hujan beberapa waktu belakangan ini terbilang sangat rendah.
Untuk mengantisipasi parahnya kekeringan sawah
di Ciamis tersebut, para petani di wilayah desa Sukamukti dan Sukajadi, Kecamatan Pamarican mengharapkan
adanya upaya serius pemerintah untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
“Terus terang saja, kami sudah kebingungan akibat kekeringan ini. Sementara
ini belum ada solusi dari pemerintah untuk menanggulangi masalah ini,” kata
beberapa petani kepada Koran HR, Selasa (11/06/2019).
Ketua Poktan Desa Sukamukti, Hamid, menuturkan, kekeringan saat ini diakibatkan
tidak adanya curah hujan sejak Bulan Mei 2019. Pihaknya mengaku akan terus
berupaya untuk memperjuangkan nasib para petani.
“Karena kondisi saat ini sangat memprihatinkan, maka sejak tadi malam
saya menurunkan pompanisasi untuk menanggulangi masalah ini. Terus-terang saja
masalah ini sangat merepotkan bagi kami selaku petani,” katanya.
Menurut Hamid, pompanisasi yang dilakukan saat ini untuk menyelamatkan area
demplot yang sudah menjadi program andalan petani di Sukamukti.
“Target kami adalah menyelamatkan dulu area
demplot seluas satu hektar. Meski pompanisasi yang kami lakukan tidak akan
mampu untuk mengairi semuanya, namun setidaknya ada sebagian wilayah demplot
yang bisa diselamatkan,” katanya.
Hamid mengungkapkan, pompnisasi itu dilakukan lantaran
debit air saluran apur tidak lagi mencukupi kebutuhan. Satu-satunya jalan adalah
dengan membuat sumur bor. Namun pihaknya bingung darimanasoal biaya penbauatan
sumur bor.
“Untuk biaya solar mesin pompa saja, petani malah
menyerahkan kepada kami (kelompok),” katanya. (Suherman/Koran HR)
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Ribuan masyarakat Kecamatan Langkaplancar Pangandaran mendeklarasikan pemekaran wilayah yang sebelumnya sudah menjadi wacana. Acara yang berlangsung dengan halal bihalal tersebut berlokasi di lapangan Desa Bunguraya, Selasa (11/06/2019).
Muhtadin,
salah satu tokoh pemuda Langkaplancar Pangandaran, mengatakan, masyarakat di
wilayahnya tersebut mengidam-idamkan pemekaran kecamatan lantaran luasnya
wilayah tersebut. Bahkan, satu kecamatan tersebut tediri dari 15 desa.
“Perlu diketahui, saat ini Kantor Kecamatan Langkaplancar berada di Desa Bangunjaya. Jadi beberapa desa seperti Bangunkarya, Jadimulya, Jadikarya, Bunguraya, Bojong, Sukamulya, Cisarua, Cimangu dan Karangkamiri mempunyai jarak yang sangat jauh. Jadi sudah saatnya kecamatan ini dipecah jadi dua,” ujarnya.
Ia
menambahkan, alasan pemekaran tersebut murni untuk kepentingan masyarakat
banyak, bukan kepentingan politik sesaat.
“Kami
juga sadar untuk pemekaran ini perlu memperhatikan
syarat-syarat sesuai dengan
perundang-undangan,”
paparnya.
Berdasarkan
deklarasi tersebut, masyarakat membacakan beberapa poin yang berisi dorongan
kuat untuk pemekaran guna pemerataan pembangunan, mendekatkan pelayanan publik.
Selain itu, mereka juga mendorong percepatan pembangunan, mendorong Pemkab
Pangandaran, Pemprov Jabar, dan Pemerintah Pusat membahas dan menyetujui
pemekaran tersebut. Mereka juga berkomitmen untuk mendukung secara moril dan
materil demi terwujudnya pemekaran tersebut. (Enceng/Koran HR)
Berita Ciamis(harapanrakyat.com),-Sungguh malang nasib pasangan suami-istri (pasutri) lansia yang diketahui bernama Endi (70) dan Sursih (60), warga Dusun Ciwahangan, Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pasangan lansia itu mengalami lumpuh sejak setahun lalu. Akibatnya, keduanya harus terbaring lemas di tempat tidur sembari rutin melakukan pengobatan alakadarnya.
Karena
keterbatasan ekonomi, pasangan kakek dan nenek itu tidak mampu berobat ke rumah
sakit. Malangnya lagi, meski tergolong keluarga miskin, namun keduanya luput
dari program bantuan BPJS gratis. Akhirnya, untuk memeriksakan keluhan
penyakitnya, hanya mampu berobat ke seorang mantri kesehatan yang berada di
kampungnya.
Pada hari Jumat (14/06/2019) sore, wartawan HR Online berkunjung ke rumah panggung milik Endi. Rumah panggung yang bangunannya terlihat sudah tua itu menambah rasa iba terhadap kondisi pasangan lansia tersebut.
Namun, meski kondisinya sudah lumpuh, Endi tampak masih bisa memaksakan duduk saat menerima kedatangan HR Online. Sementara istrinya, sudah mengalami lumpuh total lantaran menderita penyakit struk.
Saat
bertamu ke rumahnya, HR Online hanya bisa berbincang dengan seorang perempuan
paruh baya bernama Eni Herni (45). Eni ternyata keponakan Endi yang
sehari-harinya mengurus kedua pasangan lansia tersebut. Endi dan Sursih tidak
memiliki anak. Tapi beruntung masih ada keponakannya yang mau merawatnya.
Eni
menceritakan, Endi dan istrinya sebenarnya sudah mengalami lumpuh sejak
beberapa tahun lalu. Hanya, setahun belakangan ini kelumpuhannya semakin parah,
hingga sudah tidak sanggup lagi bangun dari tempat tidur.
“Kalau
Abah Endi masih bisa memaksakan duduk. Tapi itupun harus dibantu saat
bangunnya. Jadi, Abah Endi juga seringnya tidur dan tidak bisa berjalan sama
sekali,” ujarnya.
Menurut Eni, riwayat penyakit Abah Endi menderita darah tinggi. Namun, sebelumnya Endi pernah mengalami kecelakaan saat masih berdagang jual beli bahan bangunan.
“Saat kecelakaan itu Abah Endi sampai terjepit di badan mobil hingga mengalami masalah pada tulang sendinya. Setelah kejadian itu kemudian mengalami darah tinggi hingga akhirnya lumpuh,” terangnya.
Sementara
istrinya, Sursih mengalami struk ringan setelah sebelumnya mengeluh sakit pada
kaki dan lututnya. “Waktu itu sempat dibawa ke rumah sakit dan keluhan
sakitnya lumayan berkurang. Tapi setelahnya kondisi Bibi Sursih bukannya
membaik, malah semakin parah. Ternyata selain struk, Bibi juga mengalami
pengeroposan tulang,” ujarnya.
Eni
mengatakan, pasangan pasutri lansia itu sudah satu tahun ini hanya bisa
terbaring di tempat tidur dan sama sekali tidak bisa berjalan. “Setiap mau
makan saya suapin. Begitupun saat buang air kecil dan buang air besar dilakukan
di kasur dan setelahnya saya bersihkan,” ujarnya.
Karena keduanya mengalami lumpuh, lanjut Eni, dirinya terpaksa harus memanggil mantri kesehatan saat membutuhkan pengobatan.
“Kalau mantri kan bisa dipanggil ke rumah. Selain itu biayanya masih terjangkau atau sekitar Rp. 50 ribu untuk sekali berobat dan sudah termasuk obat. Kalau dokter tidak bisa dipanggil ke rumah dan biayanya pun mahal,” katanya.
Untuk
biaya berobat, menurut Eni, tidak harus meminjam atau meminta kepada saudara
atau tetangga. Karena Abah Endi masih memiliki sedikit tabungan dari usahanya.
“Sebelum sakit, Abah dan Bibi tinggal di rumahnya di Desa Sukamulya. Tapi
setelah sakit, saya bawa ke sini agar bisa saya rawat,” katanya.
Eni
mengaku belum ada petugas kesehatan atau aparat pemerintah setempat yang
mengusahakan agar pasangan lansia tersebut mendapat bantuan kesehatan gratis
dari pemerintah.
“Mungkin
karena Abah dan Bibi masih tercatat sebagai warga Desa Sukamulya, sehingga
aparat desa di sini tidak mendata. Saya sebenarnya pengen juga ngurus Abah dan
Bibi dapat bantuan BPJS gratis. Tapi saya bingung cara mengurusnya,”
ungkapnya.
Eni pun berharap pemerintah daerah bisa membantu dengan memberikan tanggungan BPJS gratis untuk biaya pengobatan Endi dan Sursih.
“Kalau ada bantuan kan bisa meringankan biaya. Meski Abah masih punya tabungan, kalau terus-terusan dipakai berobat pasti habis. Sementara Abah sudah tidak sanggup bekerja. Makanya kami sangat berharap bantuan pemerintah daerah Ciamis maupun dermawan untuk membantu meringankan beban Abah dan Bibi,” pungkasnya. (Her2/R2/HR-Online)
Berita Pangandaran,(harapanrakyat.com),– Libur lebaran tahun 2019 telah usai, sejumlah warga Kabupaten Pangandaran mulai mencari kerja. Bukan hanya di seputar daerah Pangandaran, namun ada juga yang mencari kerja ke luar Pangandaran. Setidaknya ada 3.000 orang pencari kerja dari Pangandaran yang berencana mengadu nasib ke luar Pangandaran.
Sobar Sugema, Kepala Dinas Tenaga Kerja Industri dan Transmigrasi (Disnakerintrans) Kabupaten Pangandaran mengatakan, pencari kerja asal Kabupaten Pangandaran tersebut merupakan lulusan SMA/SMK dan sebagian ada juga yang hanya lulusan SMP.
“Para pencari kerja dari Pangandaran, rata-rata menuju Kota yang sudah dikenal sebagai kawasan industri,” ujar Sobar pada HR Online, Jum’at (14/06/2019).
Sobar juga mengatakan, setelah libur lebaran 2019 usai, data permohonan kartu penari kerja yang diajukan ke Kantor Disnaker Pangandaran tercatat ada 3000 permohonan. Artinya sekitar 3000 orang pencari kerja akan merantau dan mengadu nasib di luar Pangandaran.
“Dinas memang tidak mencantumkan kota tujuan dalam kartu
pencari kerja, sehingga belum bisa didata kota tujuan para pencari kerja dari
Pangandaran ini,” kata Sobar.
Sobar menerangkan, untuk pencari kerja lulusan SMP,
rata-rata melamar kerja ke konveksi dan
pabrik-pabrik. Sementara untuk lulusan SMA/SMK melamar ke perkantoran.
“Adanya peningkatan pembuat kartu pencari kerja ini,
karena musim liburan tahun 2019 bertetapan juga dengan waktu kelulusan SMA/SMK,
jarak waktunya tidak jauh antara kelulusan dan libur lebaran 2019 ini,”
katanya.
Sobar mengaku sudah pernah menawarkan kerjasama dengan SMA/SMK untuk pembuatan kartu pencari kerja. Maksudnya agar para pencari kerja lebih mudah dalam pembuatan waktu dan tidak menumpuk di Kantor Disnaker Pangandaran, namun kata Sobar, tawaran kerjasama tersebut belum bisa direalisasikan.
“Padahal jika ada kerjasama antara SMA/SMK dengan Dinas Tenaga Kerja dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja tentunya akan lebih memudahkan pelayanan,” pungkasnya. (Ceng2/R7/HR-Online)
Berita Teknologi(harapanrakyat.com),- Harga HP Xiaomi Redmi seri 6 terbaru bulan Juni 2019 pasca lebaran tahun ini mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan karena Redmi seri 6 bisa dijadikan referensi bagi Anda yang ingin mengganti smartphone.
Selain itu, harga HP Xiaomi Redmi seri 6 ini sangat terjangkau dan juga ponsel pintar
ini terbaik di kelasnya, dengan dibekali spek yang tidak kalah dengan
ponsel lain di kelasnya.
Kedua smartphone besutan vendor China ini,
setelah resmi dirilis di China Juni 2018, akhir Xiaomi Redmi 6 dan Redmi 6A
singgah dan mulai bisa dibeli di pasar Tanah Air bulan
September 2018 lalu.
Serupa dengan seri sebelumnya yaitu Redmi 5A, Xiaomi
mengklaim untuk seri terbarunya ini (Redmi 6) yang masuk entry level class, adalah
ponsel pintar terbaik di kelasnya.
Nah berikut ini harga HP Xiaomi Redmi seri 6 terbaru
bulan Mei 2019 yang HR Online rangkum dari bebagai sumber.
Redmi 6
Jeroan Xiaomi Redmi 6 menggunakan otak chipset Mediatek MT6762 Helio P22 dengan CPU Octa-core dan GPU PowerVR GE8320.
Ada dua opsi untuk RAM dan penyimpanan internal,
masing-masing RAM 3 GB dengan penyimmpanan internal 32 GB dan RAM 4 GB digabung
penyimpanan internal 64 GB. Namun, apabila penyimpanan kurang besar, maka bisa
diperluas menggunakan microSD sampai 256 GB.
Bagian layarnya, Redmi 6 memiliki
ukuran 5,45 inci, beresolusi 1440×720 pixel serta aspek rasio
18:9.
Urusan fotografi, ada dua kamere di bagian belakang,
dengan lensa masing-masing 12 MP dan 5 MP, yang sama-sama bukaan f/2.2.
Sementara kamera depan beresolusi 5 MP. Untuk fitur kamera juga
memiliki teknologi AI Portrait Mode.
Spek lainnya, kapasitas baterai sebesar 3.000
mAh, sistem operasi berbasis Android Oreo 8.1
dan sudah menjalankan MIUI 9. Sebagai keamanan smartphone, dibekali sensor
fingerprint yang letaknya berada di belakang. Warna yang tersedia hitam, biru
dan emas/gold.
Harga HP Xiaomi Redmi 6 di toko online Indonesia, untuk
varian RAM 3 GB/32 GB dijual seharga Rp 1.439.000 dan paling mahal Rp
1.669.000, sementara varian RAM 4 GB/64 GB dilego seharga Rp 2.199.000.
Redmi 6A
Untuk seri Redmi 6A, bagian spek lebih baik dari Redmi 6
adalah di bagian otak, yang memakai chipset Helio A22 SoC dengan CPU Quad Core
2.0 GHz Cortex-A53.
Sedangkan bagian RAM berkapasitas 2 GB dengan penyimpanan
internal 16 GB, namun bisa diperluas sampai 256 GB menggunakan micro SD.
Ukuran layar sama dengan Redmi 6, yang berukuran 5,45
inci, beresolusi 1440×720 pixel serta aspek rasio 18:9.
Beralih ke urusan kamera, sama seperti seri sebelumnya
yaitu Redmi 5A, untuk Redmi 6A juga dibekali lensa tunggal
pada bagian belakangnya dengan lensa 13
MP (f/2.2), serta kamera tunggal di depan dengan lensa 5 MP.
Ponsel yang memiliki dimensi 147.5 x 71.5 x 8.3 mm ini
juga ditanamkan baterai dengan kapasitas
3.000 mAh. OS sudah berbasis Andorid Oreo 8.1 dan sudah menjalankan MIUI 9.0.
Harga HP Xiaomi Redmi 6A di toko online Tanah Air dibanderol seharga Rp 1.073.000, dan paling mahal adalah Rp 1.800.000.
Harga HP Xiaomi Redmi Go TerbaruJuni 2019
Ponsel murah dari Xiaomi ini
mengusung layar 5 inci dari panel LCD dengan rasio perbandingan layar 16:9, dan
ditenagai oleh chipset dari Qualcomm, Snapdragon 425 yang didukung CPU Adreno
308.
Ada dua varian
RAM yang disediakan Xiaomi untuk ponsel ini, yakni konfigurasi 1GB + 8GB serta
1GB + 16GB yang bisa ditingkatkan sampai 128GB dengan kartu memori. Selain itu,
Xiaomi Redmi Go juga dibekali sensor 8MP pada kamera belakang dengan bukaan
f/2.0, sedangkan untuk kamera selfie sebesar 5MP.
Ponsel ini hadir
dalam dua varian warna, hitam dan biru. Ini memang cukup minimalis dengan
spesifikasi yang tidak terlalu istimewa, mengingat ponsel ini dijual dengan
harga sangat terjangkau.
Smartphone dari
Xiaomi saat ini di bulan Juni 2019 dibanderol
harga sebesar Rp 869.000 untuk varian RAM 1 GB dan
ROM 8 GB.
Sebagai informasi, Android Go
adalah program khusus bagi smartphone murah dengan spesifikasi rendah. Bahkan,
Google sendiri telah merilis beberapa aplikasi ringan yang dikhususkan untuk
ponsel tersebut, seperti Maps Go, Youtube Go, dan Gmail Go.
IniHarga HP Xiaomi Redmi 7A yang Baru Dirilis
Belum lama ini ponsel pintar murah besutan Redmi yakni seri 7A resmi diluncurkan. Setelah berpisah dari Xiaomi, Redmi tetap menjadi brand smartphone yang banyak digandrungi, terutama bagi mereka yang berkantong pas-pasan.
Sebelumnya pada
tanggal 22 Mei 2019 lalu, Redmi juga telah merilis Redmi Note 7S yang
melengkapi seri Note 7 dan Note 7 Pro.
Sementara itu, hadirnya Redmi 7A
untuk meneruskan kejayaan dari versi sebelumnya, yaitu Redmi 6A. Smartphone
murah Redmi 7A resmi diluncurkan sebagai ponsel terendah di antara model Redmi
versi 7.
Redmi dengan varian ‘A’ memang
memiliki spesifikasi terendah atau menjadi entry level di
generasinya. Namun, Redmi 7A hadir membawa beberapa perbedaan dari
pendahulunya.
Seperti namanya, yang menjadi daya
tarik dari Redmi 7A adalah fitur yang tidak dimiliki oleh smartphone lain di
kelasnya.
Adapun perbedaan yang paling
terlihat adalah di bagian dapur pacu, yang mana Redmi 7A menggunakan Qualcomm
Snapdragon 439, sedangkan dapur pacu Redmi 6A menggunakan Mediatek Helio A22.
Smartphone murah Redmi 7A sudah
mengusung Android versi terbaru, yakni Android 9.0 (Pie), sementara Redmi 6A
sebagai pendahulunya masih menggunakan Android versi 8.0 (Oreo). Lantas, apa
saja yang diusung oleh smartphone murah tersebut?
Dirangkum dari berbagai sumber,
Selasa (11/06/2019), sebagai smartphone entry-level, perangkat tersebut memikat
dengan mengusung chipset Qualcomm Snadpragon 439 12 nm yang memiliki 4 core dan
clock 1,45 GHz.
Untuk display, perangkat ini
mengusung layar notchless seluas 5,45 inci dengan aspek rasio 18:9 dengan
resolusi HD+ 720 x 1440 piksel.
Sedangkan, untuk jeroannya, selain
memiliki Snadpragon 439, smartphone murah Redmi 7A mengusung RAM sebesar 2GB
serta penyimpanan internal sebesar 16GB, dan untuk RAM 3GB dengan penyimpanan
32GB yang keduanya memiliki slot microSD.
Baterainya memiliki kapasitas
sebesar 4.000mAh yang akan menyediakan masa pakai lebih lama, mengingat Chipset
yang digunakan pun hemat daya. Untuk sistem operasi Android yang dijalankannya
adalah Android Pie 9.0 dengan tampilan MIUI.
Beralih ke bagian fotografi,
smartphone murah Redmi 7A mengusung kamera utama beresolusi 13MP dengan
dilengkapi fitur LED flash dan PDAF. Sedangkan, kamera depannya menggunakan
kamera beresolusi 5MP yang dilengkapi fitur kencantikan.
Meskipun hadir sebagai perangkat
entry-level, namun perangkat ini mendapatkan sertifikat tahan percikan air P2i
atau dengan kata lain nanocoating anti air, seperti halnya yang dimiliki
beberapa smartphone Motorola.
Mengenai harga,
di Indonesia smartphone murah Redmi 7A ini dibandrol dengan harga
sangat terjangkau, yakni sekitar Rp 1,1 juta hingga Rp 1,2 jutaan.
Nah dengan ulasan harga HP Xiaomi Redmi di atas, Anda bisa memilih mana yang menjadi referensi untuk ponsel pasca lebaran. (Adi/R5/HR-Online)
Berita Ciamis,(harapanrakyat.com),-Sebanyak empat Desa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, belum mencairkan Dana Desa (DD) tahap 1 tahun 2019. Padahal, Desa lainnya sudah mencairkan DD sejak pertengahan April 2019 lalu.
“Karena belum menyerahkan persyaratan dan usulan pencairan, untuk empat desa itu terpaksa belum bisa dicairkan,” ujar Kepala Seksi Pemberdayaan Partisipasi dan Swadaya Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Ciamis, Irwan Effendi.
Dia menyebut, 254 Desa di Kabupaten Ciamis sudah menerima Dana Desa tahap 1 tahun 2019 hingga bulan Mei kemarin.
“Kita harap desa yang belum mengajukan pencairan DD tahap 1 agar segera mengusulkan, agar DD bisa segera cair dan pembangunan desa bisa segera dilaksanakan,” katanya.
Lebih lanjut Irwan mengatakan, total anggaran DD tahap 1 adalah senilai Rp Rp 50.964.357.400. Menurutnya, sudah dari awal April anggaran DD tahap 1 masuk ke kas daerah. Namun karena usulan dari desa terlambat, pencairan pun terlambat.
“Banyak faktorlah, mulai dari SDM dan lainnya. Yang jelas Dinas sudah beberapa mengirimkan surat ke Kecamatan agar segera Desa mengusulkan permohonan pencairan,” jelasnya.
Dia menargetkan akhir Mei 2019 ini semua Desa di Kabupaten Ciamis sudah menerima DD tahap 1, pasalnya pada bulan Juni ini sudah masuk ke proses pencairan DD tahap 2.
“Makanya harus secepatnya desa mengusulkan usulan pencairan, agar DD tahap 1 bisa segera digunakan untuk pembangunan di masing-masing desa,” tandas Irwan.
Terkait Dana Desa, Kejari Ciamis Beri ‘Pesan’ kepada Para Kades
Sementara itu pada pemberitaan sebelumnya, Kepala desa se-Kabupaten Ciamis dan Pangandaran sempat diberi ‘pesan’ oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Ciamis saat mengikuti kegiatan evaluasi perencanaan pemanfaatan dan laporan dana desa, alokasi dana desa tahun 2018, melalui program jaga desa di Islamic Center, Selasa (09/04/2019).
Kepala Kejari Ciamis, Sri Respatini, SH.,M.Hum., mengatakan, acara tersebut merupakan acara evaluasi bersama dalam meminimalisir tindak pidana korupsi atau penyelewengan dana desa. Pihaknya mengaku selalu memberikan pendampingan dalam program Jaksa masuk desa.
“Maka dari itu, kita (Kejari Ciamis) tidak mau ada penyelewengan dalam dana desa di wilayah kerja kejaksaan, yakni di Kabupaten Ciamis dan Pangandaran,” kata Sri. (Jujang/R7/HR-Online)
Berita Ciamis(harapanrakyat.com),- Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sari Mandiri Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menjadi satu-satunya Bumdes di Ciamis yang bergerak di bidang studio rekaman dan management artis. Bumdes Sari Mandiri berusaha menjembatani artis lokal Ciamis untuk berkiprah secara nasional maupun internasional.
Sejak tahun 2017, Holding Bumdes Sari Mandiri Dewasari bergabung dengan Mustika Management Ciamis (MMC). MMC studio adalah salah satu perusahaan studio rekaman milik warga desa Dewasari yang telah berdiri sejak 2007.
“Kini Bumdes Sari Mandiri Dewasari ikut bergabung dalam upaya mengoptimalkan potensi artis lokal Ciamis agar bisa go nasional maupun internasional,” ujar Direktur Bumdes Sari Mandiri Dewasari Asep Devi Tristiana.
Kata Asep, MMC studio telah banyak menjembatani artis atau penyanyi lokal untuk terjun ke industri musik profesional baik nasional maupun internasional.
Diantaranya artis yang sudah go internasional adalah Fauzi Syahid. Fauzi telah menandatangani kontrak dengan perusahaan label asal Kuala Lumpur, Malaysia yaitu Insitech Musicland Malaysia.
“Sekarang sedang dilakukan proses produksi rekaman lagu dan video klip,” ucapnya.
Menurut Asep Devi, Bumdes juga harus melirik potensi bisnis atau ekonomi kreatif, karena di ekonomi kreatif putaran uang sebetulnya sangat besar.
“Banyak peluang ekonomi kreatif di masyarakat, Bumdes harus hadir untuk saling mendukung demi kemajuan ekonomi masyarakat,” ucap Asep Devi yang juga pencipta lagu Mars Forum Bumdes Kabupaten Ciamis.
Bumdes di Ciamis Banyak Kembangkan Wisata
Bumdes di Kabupaten Ciamis sudah banyak yang berkembang, diantaranya ada yang mengembangkan destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.
Salah satunya adalah Wisata Cadas Ngampar yang dikelola oleh Bumdes Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya, dan Wisata Mandiri Sayang Kaak yang dikelola Bumdes Hanjuang Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing.
Pantauan HR Online di lapangan pada Minggu (9/06/2019), lokasi wisata Cadas ngampar yang berada di bantaran Sungai Cileeur nampak sesak dipadati pengunjung. Mereka datang bersama keluarga untuk makan bersama “botram”. Terlihat juga masyarakat yang sengaja masak liweut di pinggir sungai, pun anak anak asyik bermain air di sungai. Adapun harga tiket masuk Cadas Ngampar terbilang sangat murah, yakni Rp 3.000 untuk dewasa dan Rp 1.500 untuk anak anak.
Selain Cadas Ngampar, destinasi wisata Ciamis lainnya yang dipadati pengunjung adalah Mandiri Sayang Kaak di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing.
Mandiri Sayang Kaak dikelola oleh Bumdes Hanjuang Desa Handapherang ini juga nampak ramai dari kunjungan pada libur lebaran kemarin. (Jujang/R7/HR Online)
Berita Gaya Hidup(harapanrakyat.com),- Beragam cara menurunkan kolesterol dengan tepat, cepat, dan aman yang mudah dilakukan, salah satunya mengubah gaya hidup tak sehat dan pola makan.
Dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (15/06/2019), mengubah gaya hidup tak sehat serta memperbaiki pola makan dapat menjadi cara untuk menjaga agar kadar kolesterol dalam darah tetap terkontrol dengan baik.
Perlu diketahui bahwa kolesterol tinggi terjadi saat kadar kolesterol dalam darah berada di atas kadar normal, yakni >200mg/dL. Kalau kondisi tersebut terus dibiarkan maka risiko munculnya berbagai penyakit seperti jantung dan stroke akan meningkat.
Bagi Anda yang memiliki koleterol tinggi penting kiranya untuk mengetahui cara menurunkan kolesterol yang tepat dan aman supayaterhindar dari berbagai risiko munculnya penyakit komplikasi.
Berikut ini adalah beberapa cara menurunkan kolesterol tinggi yang tepat dan aman yang dapat Anda lakukan dengan mudah;
Berita Ciamis,(harapanrakyat.com),– Pasangan lansia yang lumpuh di Ciamis mendapat bantuan dari Polres Ciamis. Endi (70) dan Sursih (60) pasangan lansia tersebut sudah lumpuh sejak setahun yang lalu.
Walau keduanya masuk golongan warga tidak mampu, namun mereka bahkan tidak memiliki BPJS untuk berobat. Karena itu, Kapolres Ciamis, AKBP Bismo Teguh Prakoso mendatangi rumah keduanya di Dusun Ciwahangan, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa barat, Sabtu (15/6/2019).
Selain silaturahmi, Kapolres Ciamis juga memberikan bantuan
biaya pengobatan untuk pasangan lansia tersebut. Saat Kapolres Ciamis datang,
Endi dan Sursih hanya terbaring dan duduk di atas kasur yang ada di tengah
rumahnya.
Bismo mengaku tahu tentang keberadaan pasangan lansia lumpuh di Ciamis dari laporan masyarakat. Bismo juga mendapat keterangan dari keluarganya, bahwa pasangan lansia tersebut selain lumpuh juga menderita pengeroposan tulang yang sudah diderita selama bertahun-tahun.
“Bulan ini masih bulan mulia, karena itu bulan Syawal
ini kami dari Polres Ciamis, juga bersama Koramil Ciamis serta masyarakat
datang untuk memberikan perhatian kepada saudara kita. Bantuan yang diberikan
berupa sembako dan biaya untuk berobat kesehatan keduanya,” ujar Bismo
setelah menjenguk pasangan lansia tersebut.
Rupanya aksi Bismo tersebut bertujuan untuk menginspirasi
para dermawan dan juga pihak lainnya agar membantu meringankan penderitaan
pasangan lansia lumpuh di Ciamis itu.
“Kejadian ini peluang bagi kita untuk memberikan
pelayanan dan juga kebaikan kepada masyarakat. Bagi yang berlebih harus memberikan
perhatian dan kemanfaatannya,” kata Bismo.
Sementara, Kepala Desa Sukamulya Baregbeg, Solihin, menanggapi kasus pasangan lansia lumpuh di Ciamis yang luput dari perhatian Pemerintah.
Solihin mengatakan pihaknya terlebih dahulu akan memperbaiki administrasi kependudukan Endi dan Sursih. Keduanya kini tinggal di Dusun Ciwahangan, Desa Baregbeg. Namun diketahui Endi dan Sursih masih tercatat sebagai penduduk di Desa Sukamulya.
“Kami sebelumnya sudah pernah melakukan pertolongan kepada pasangan lansia ini. Dulu kondisinya masih mampu jadi belum dapat bantuan. Namun sekarang kondisinya kan berbeda. Karena itu setelah kependudukannya diperbaiki, kami akan ajukan supaya mendapat bantuan kartu Waluya (program kesehatan Ciamis) agar dapat meringankan pengobatannya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Endi dan Sursih, pasangan lansia lumpuh di Ciamis ini diberitakan telah setahun tak bisa lagi beraktivitas. Keduanya dirawat oleh keponakan Endi, bernama Eni Herni (45).
Menurut keterangan Eni, Sursih awalnya didiagnosa dokter mengalami struk ringan. Awalnya Sursih sering mengeluh sakit pada bagian kaki dan lutut. Lama kelamaan sakitnya bertambah parah, sampai kemudian diketahui Sursih menderita pengeroposan tulang.
Sementara Endi sudah lama menderita darah tinggi sampai
akhirnya lumpuh. Bukan itu saja, saat Endi masih usaha jual-beli material
bangunan ia sempat mengalami kecelakaan, tubuhnya terjepit badan kendaraan.
Eni, keponakan Endi mengaku belum ada petugas kesehatan atau
aparat pemerintah setempat yang mengusahakan agar pasangan lansia lumpuh di
Ciamis tersebut mendapat bantuan kesehatan gratis dari pemerintah.
“Mungkin karena Abah dan Bibi masih tercatat sebagai warga Desa
Sukamulya, sehingga aparat desa di sini tidak mendata. Saya sebenarnya pengen
juga ngurus Abah dan Bibi dapat bantuan BPJS gratis. Tapi saya bingung cara
mengurusnya,” ungkapnya.
Eni pun berharap pemerintah daerah bisa membantu dengan
memberikan tanggungan BPJS gratis untuk biaya pengobatan Endi dan Sursih.
“Kalau ada
bantuan kan bisa meringankan biaya. Meski Abah masih punya tabungan, kalau
terus-terusan dipakai berobat pasti habis. Sementara Abah sudah tidak sanggup
bekerja. Makanya kami sangat berharap bantuan pemerintah daerah Ciamis
maupun dermawan untuk membantu meringankan beban Abah dan Bibi,”
pungkasnya. (Her2/R7/HR-Online)
Berita Gaya Hidup(harapanrakyat.com),- Ada berbagai cara mengusir nyamuk dengan bahan yang bisa dilakukan dengan menggunakan bahan alami sebagai alternatif. Cara ini tentu sangat mudah dan aman bagi kesehatan manusia, dibanding menggunakan obat nyamuk bakar atau semprot.
Dirangkum HR Online dari berbagai sumber, Sabtu (15/06/2019), berikut ini beberapa cara mengusir nyamuk dengan bahan alami yang dapat kamu lakukan dengan mudah dan aman bagi kesehatan;
Kulit Jeruk Kering
Kulit jeruk untuk mengusir nyamuk. Photo : Istimewa.
Siapa sangka kulit jeruk yang sudah kering ternyata bermanfaat untuk mengusir nyamuk. Kandungan senyawa limonen yang terdapat di dalam kulit jeruk tidak disukai oleh nyamuk, sebab itu akan merusak zat pelindung pernafasan si nyamuk.
Dengan kelemahannya itulah kita bisa memanfaatkan kulit jeruk dengan cara
menyimpannya di tempat-tempat yang rawan nyamuk, seperti di balik pintu, di
kolong tempat tidur, atau disimpan di tempat-tempat yang biasanya banyak
nyamuk.
Manfaatkan Daun Serai
Daun serai untuk mengusir nyamuk. Photo : Istimewa.
Cara mengusir nyamuk dengan bahan alami berikutnya yaitu dengan memanfaatkan daun serai. Tumbuhan yang termasuk dalam jenis rerumputan ini biasa digunakan sebagai bumbu dapur yang berfungsi untuk memberikan aroma pada masakan.
Selain sebagai pengharum masakan, ternyata daun serai juga bisa digunakan untuk
mengusir nyamuk. Karena, kandungan sitronela dan atsiri
di dalam daun serai mampu mengusir si nyamuk yang kerap bikin kita jengkel.
Caranya, potong batang serai lalu letakan dalam wadah terbuka. Selain berfungsi
untuk mengusir nyamuk, juga bisa menjadi tambahan hiasan di meja ruang tamu atau
di kamar.
Memanfaatkan Minyak Kayu
Putih
Dengan menyemprotkan minyak kayu putih di dalam rumah maka nyamuk pun dijamin enggak bakalan masuk, sebab nyamuk tak suka aroma minyak kayu putih. Jika kamu ingin lebih irit bisa dicampur dengan air, yang penting aroma minyak kayu putih tetap tercium di dalam rumah.
Manfaatkan Daun Kemangi
Manfaatkan daun kemangi untuk mengusir nyamuk. Caranya, oleskan daun kemangi di tangan, kaki, dan di bagian-bagian yang terbuka. Dijamin nyamuk pun tidak akan berani mendekati kamu.
Manfaatkan Bawang Putih
Aroma bawang putih yang menyengat bisa menjadi cara laternatif
untuk mengusir nyamuk. Caranya sangat mudah, kamu cukup memakannya biar tubuhmu
yang bekerja secara otomatis. Karena, nyamuk tidak suka dengan aroma bawang
yang melekat di tubuhmu.
Manfaatkan Bubuk Kopi
Bubuk kopi. Photo : Istimewa.
Kalau kamu jeli mencari informasi, kopi juga ternyata dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk membasmi jentik-jentik nyamuk di sarangnya.
Hal yang perlu kamu lakukan adalah menaburkan bubuk kopi di tempat-tempat yang sering menjadi sarang nyamuk. Seperti kaleng bekas yang digenangi air, karena ini menjadi tempat terbaik untuk nyamuk bertelur.
Manfaatkan Minyak Lavender
dan Ragi
Cara mengusir nyamuk dengan bahan alami yang selanjutnya adalah dengan minyak lavender dan juga ragi. Karena, aroma lavender sangat tidak disukai oleh nyamuk. Aroma bunga lavender biasanya dipakai sebagai aroma terapi.
Untuk mengusir nyamuk, cara yang harus kamu lakukan yaitu cukup mencampurkan
minyak lavender dengan ragi, kemudian larutkan dengan air. Setelah itu, letakkan
di tempat atau area yang sering didatangi nyamuk.
Menanam Tanaman yang Tidak Disukai Nyamuk
Tanaman kecombrang. Photo : Istimewa.
Selain menggunakan bahan-bahan alami, ada pula cara lainnya untuk mengusir nyamuk yang membandel. Namun, cara ini tentunya ramah lingkungan, yaitu dengan memanam tanaman yang tidak disukai oleh nyamuk, seperti tanaman rosemary, akar wangi, tanaman suren, dan tanaman kecombrang, serta masih banyak lagi jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan.
Mengusir nyamuk dengan cara-cara tersebut di atas setidaknya bisa membantu
kamu mencari referensi untuk mengusir nyamuk. Sedangkan, kelebihan lainnya yaitu
dengan menanam tanaman yang tidak disukai oleh nyamuk.
Untuk itu, sebelum kamu terlanjur sibuk mengusir datangnya nyamuk,
sebaiknya kita mencegah terlebih dahulu dengan cara menanam tumbuhan yang tidak
disukai oleh masyarakat.
Kehadiran nyamuk erat kaitannya dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita. Menutup penampungan air, mengubur sampah-sampah, dan menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk merupakan salah satu cara mengusir nyamuk yang bisa kamu lakukan dengan mudah.
Jika lingkungan kita bersih, asri, serta mendapatkan sinar matahari yang cukup, maka dengan sendirinya nyamuk tidak akan mampir, atau bahkan tinggal di dekat kita. Karena, musuh utama nyamuk adalah kebersihan. (Eva/R3/HR-Online)
Berita Teknologi(harapanrakyat.com),- HP Oppo Reno Z disebut-sebut menjadi versi termurah dari seri Oppo Reno. Sehingga tak heran jika smartphone ini bakal menjadi incaran konsumen.
Seperti diketahui sebelumnya, perusahaan asal China itu telah meluncurkan Oppo Reno, Reno 10X Zoom, dan Oppo Reno 5G. Kini, giliran HP Oppo Reno Z yang diluncurkan pertama kali di Eropa.
Perangkat tersebut diketahui juga akan diluncurkan di India dan China. Namun,
belum ada informasi mengenai kapan masuknya smartphone tersebut di pasar
Indonesia.
Dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (15/06/2019), berikut ini ulasan mengenai
spesifikasi berikut kelebihan dan kekurangan HP Oppo Reno Z ;
Spesifikasi dan Harga
Perangkat ini berbeda dengan varian standar Oppo Reno yang membawa kamera selfie pop-up side-swing, sedangkan Reno Z menyematkan desain notch (poni) waterdrop sebagai tempat kamera selfie.
Layarnya dibekali AMOLED berukuran 6,4 inci dengan resolusi Full HD
Plus 1080 x 2340 piksel dan rasio
aspek 19,5 : 9. Smartphone ini
ditenagai chipset MediaTek P90 yang disandingkan dengan RAM 6 GB.
HP Oppo Reno Z juga dibekali memori internal 128 GB yang dapat ditambah dengan memori
eksternal melalui slot microSD. Untuk memenuhi kebutuhan selfie, di bagian depannya disematkan kamera
dengan sensor sebesar 32 MP.
Sedangkan, pada bagian belakangnya terdapat dua sensor kamera ganda dengan
kofigurasi sensor dari Sony IMX586 48 MP + 5 MP (depth sensor). Untuk daya baterainya berkapasitas 3.950 mAh yang dilengkapi
fitur VOOC 3.0 flash charge 20 W.
Sementara itu, untuk fitur konektivitas yang ditawarkan Reno Z termasuk 4G VoLTE, Wi-Fi
802.11ac, GPS, Bluetooth 5.0, NFC, USB-C serta jack audio 3.5 mm.
Perangkat ini akan tersedia dalam dua pilihan warna, yakni Jet Black dan
Ocean Green, dan hanya tersedia dalam varian RAM 6 GB+memori internal 128 yang dibandrol
dengan harga 150 Euro
atau setara dengan Rp 2,4
jutaan.
Jika melihat dari spesifikasinya yang sudah membawa layar AMOLED +
chipset MediaTek P90, ponsel ini diprediksi
bakal menjadi lawan berat di
kelas menengah.
Kelebihan HP Oppo Reno Z
HP Oppo Reno Z. Photo : Istimewa.
Kelebihan yang dimiliki Oppo Reno Z berada di bagian kameranya, terutama kamera
selfie-nya yang memiliki resolusi cukup besar, yakni 32 MP, seperti halnya yang
dulu pernah disematkan Oppo pada
seri ‘Selfie Expert’. Karena memang
vendor ponsel pintar ini jarang sekali mengecewakan konsumennya dari segi selfie kamera.
Kemudian, untuk kamera belakangnya yang hanya dibekali dual kamera saja,
namun resolusi pada kamera ini patut kiranya diacungi jempol. Hal itu karena
kameranya membawa resolusi sebesar 48 MP+5 MP. Jadi cukup kuat dan bisa diandalkan.
Dengan mengadopsi layar tipe AMOLED beresolusi Full HD Plus 1080 x 2340 pixel bisa memberikan tampilan yang lebih jernih dan cerah, juga memiliki ketajaman warna yang baik serta respon yang lebih cepat dibanding dengan yang menggunalan layar IPS LCD.
Dari segi performa, Reno Z memakai chipset tebaru dari Media Tek Helio P90 dan
P70 yang beroperasi bersama bersama CPU Octa-core, serta GPU PowerVR GM9446 dan 6 GB RAM.
Sedangkan untuk OS-nya
sendiri, HP Oppo Reno Z sudah
didukung Android paling update,
yakni Android 9.0 (Pie) dan ColorOS 6. Meski terlihat sepele, namun cukup berharga.
Oppo Reno Z juga dilengkapi fitur fingerprint under display yang canggih. Fitur ini sebenarnya lebih gampang diaplikasikan untuk membuka kunci smartphone dibanding fitur face unlock.
Selain itu, di bagian port USB, perangkat ini memiliki USB tipe C yang punya kecepatan serta kemudahan saat transfer data.
Kelebihan HP Oppo Reno Z yang tak kalah menggiurkan yaitu terdapat pada harganya yang bersahabat bagi kaum menengah, dimana ponsel pintar ini hanya dibanderol Rp 3 jutaan saja dengan kapasitas RAM 6 GB.
Kekurangan HP Oppo Reno Z
Walaupun punya kamera depan yang canggih, tapi untuk menempatkan kamera selfie-nya masih mengususng layar berponi waterdrop, yang kini mulai ditinggalkan oleh vendor smartphone lain.
Perangkat ini juga belum meng-upgrade desain layarnya menjadi full view dengan menyematkan kamera pop-up maupun dengan gaya punch-hole.
Selain itu, masalah baterai juga menjadi salah satu bagian penting yang
menjadi perhatian, didukung dengan prosesor yang hebat. Tapi sayangnya Oppo
Reno Z tidak mengunggulkan sisi baterai yang hanya memberikan kapasitas sebesar
3950 mAh.
Jadi, bagi yang hopi gaming maupun browsing dan membutuhkan smartphone yang tahan lama, sepertinyaHP Oppo Reno z ini kurang cocok digunakan. (Eva/R3/HR-Online)
Berita Banjar, (harapanrakyat.com), Dua orang bocah yang diketahui bernama Rendi (12) dan Aldi (10), warga Dusun Randegan, Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, dilaporkan terseret arus sungai saat berenang di Sungai Citanduy yang berada di Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Sabtu (15/6/2019) siang. Beruntung Rendi berhasil diselamatkan oleh warga. Sementara Aldi gagal diselamatkan dan akhirnya tenggelam.
Pencarian
Aldi pun sudah dilakukan hingga tengah malam tadi. Namun petugas gabungan dari Tim
SAR BPBD Kota Banjar, TNI dan Polri serta warga, belum berhasil menemukan Aldi.
Pencarian korban pun kembali dilanjutkan pada Minggu (16/06/2019) pagi ini.
Dari
informasi yang dihimpun HR Online, kejadian itu bermula ketika korban bersama
teman-temannya tengah berenang di pinggir sungai. Tanpa diduga, Aldi dan Rendi
yang tengah asik berenang tiba-tiba saja tubuhnya terserat arus sungai. Suasana
asik pun berubah menjadi histeris.
Elon
(49) seorang warga yang tengah berada di pinggir Sungai Citanduy, rupanya mendengar
teriakan korban dan teman-temannya. Dia langsung bergeges pergi untuk mencari
tahu sebab adanya teriakan minta tolong.
“Saat
sampai di tempat anak-anak berenang, ternyata ada dua orang yang terlihat terseret
arus sungai. Dengan spontan saya langsung loncat ke sungai untuk menyelamatkan
kedua anak tersebut,” katanya.
Namun
naas, upaya Elon menyelamatkan keduanya tidak berhasil. Elon hanya berhasil
meraih tangan Rendi dan akhirnya bisa diselamatkan. Sementara Aldi yang
posisinya sudah berada di tengah, tidak berhasil diselamatkan.
“Arus
sungai memang tengah deras. Saat saya akan menolong keduanya, ternyata hanya bisa
menyelamatkan satu orang. Itupun karena posisi korban saat terseret arus belum
terlalu ke tengah. Sementara Aldi waktu itu posisinya sudah berada di tengah
dan sulit menyelamatkan kedua korban secara bersamaan,” terangnya.
Kepala
Desa Mekarharja, Hendi Somantri, mengungkapkan, ketika mendapat laporan
warganya hanyut tenggelam, pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke
BPBD dan kepolisian guna meminta bantuan pencarian korban.
“Pencarian
sudah dilakukan dua kali, yaitu pada siang hingga petang dan setelah isya
hingga tengah malam. Namun, upaya pencarian belum berhasil. Mudah-mudahan pada
pencarian pagi ini korban bisa ditemukan,” katanya, Minggu (16/06/2019) pagi.
Sementara
korban selamat yakni Rendi belum bisa ditemui lantaran mengalami shock setelah
kejadian yang hampir merenggut nyawanya. Menurut keluarganya, Rendi sering
menangis ketika mengingat kejadian dirinya terseret arus bersama Aldi. “Rendi
mengalami trauma. Dia sering menangis dan menyendiri. Mungkin dia shock dengan
kejadian kemarin,” kata salah seorang tetangganya, Ures (49).
Sedangkan
keluarga korban Aldi rupanya tidak bisa menahan kesedihan ketika salah satu
anggota keluarganya dilaporkan tenggelam. Neneknya Aldi, Iin Aminah (62), mengaku
tidak percaya cucunya bisa bernasib malang.
“Rendi
itu anak baik. Dia dari kecil dekat dengan saya. Saya terus berdoa semoga ada
keajaiban, yaitu Aldi bisa ditemukan dengan kondisi selamat,” ujarnya.
Iin mengaku sebelum mendapat kabar cucunya tenggelam, dirinya sudah mendapat firasat buruk yang datang melalui mimpi. “Tadi malam saya bermimpi melihat bunga dan wewangian di rumah anak saya,” katanya. Diketahui Aldi adalah anak semata wayang dari pasangan suami-istri Dadang (38) dan Aisyah (35). (R2/HR-Online)
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Seiring telah dicairkannya dana transfer tahap 1 pada awal Juni 2019 kemarin, Pemerintah Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar langsung melaksanakan sejumlah bidang kegiatan.
Diketahui pencairan tahap I ini jumlahnya sekitar Rp 1,50 miliar dari total dana transfer yang diterima tahun 2019 sebesar Rp 4,9 miliar. Dari total anggaran sebesar itu, Pemerintah Desa Kujangsari juga mengalokasikan biaya tak terduga, seperti untuk cadangan dana sosial bencana senilai
Rp 60 juta lebih.
Hal itu dikatakan Kepala Desa Kujangsari, Mujahid, didampingi sekretarisnya, Aris Munandar, saat ditemui Koran HR di ruang kerjanya pekan lalu, bahwa dari total anggaran dana transfer sebesar Rp 4,9 miliar itu, sebagiannya disisihkan untuk cadangan dana sosial bencana yang dimasukkan pada alokasi biaya tak terduga.
“Ya,
tahun ini Desa Kujangsari menganggarkan
dana cadangan sosial atau penanggulangan bencana sekitar Rp 60 juta lebih.
Biaya itu termasuk biaya alokasi belanja tak terduga,” katanya.
Dia juga
menjelaskan, jika di tahun 2019
ini terjadi bencana, misal tanah
longsor, anging puting beliung, banjir, dan sebagainya, maka warga terkena
dampak akan mendapat perhatian dari pemerintah
desa berupa bantuan sosial sebagai bentuk penanggulangan bencana.
“Bantuan sosial bagi korban bencana yang kami berikan nantinya berupa barang atau
material. Besaran nilai yang diberikan
tentu disesuaikan dengan kerusakan yang terjadi
di lapangan,
yaitu ringan, sedang dan berat,” terang Mujahid.
Namun, jika di tahun anggaran 2019 ini tidak terjadi
bencana, maka dana yang sudah disiapkan untuk penanggulangannya akan menjadi
silpa 2019, dan akan dialokasi
untuk kegiatan serupa di tahun berikutnya,
atau masuk dalam APBDes 2020.
“Yang jelas, dana bencana disiapkan, sebagaimana
intruksi dan kewajiban yang harus diberikan pemerintah
terhadap warganya,” ujar Mujahid.
Sekretaris Desa Kujangsari, Aris Munandar, menambahkan, besaran dana bantuan sosial
bencana yang telah dianggarankan pihaknya disesuaikan
dengan kemampuan keuangan desa.
“Kita anggarkan dana bencana
sebesar Rp 60 juta. Kiranya bermanfaat dan semuanya
untuk kepentingan pelayanan kepada warga
dan pembangunan desa. Kita sih berharap tidak terjadi bencana,” katanya.
Aris memaparkan, anggaran yang ada diterima desanya akan dipergunakan
untuk empat bidang kegiatan,
yakni penyelenggaraan pemerintahan desa, pemberdayaan masyarakat, pembinaan
masyarakat, dan pembangunan fisik. Ditambah bidang penanggulangan bencana yang masuk
kategori belanja tak terduga.
“Tahap 1 ini kita sudah cairkan
40 persen dari total dana yang diterima tahun 2019. Kita sudah cairkan Alokasi Dana Desa sebesar Rp 1,27 miliar, sedangkan untuk Dana Desa belum,
mungkin setelah Lebaran,” pungkas Aris. (Nanks/Koran HR)
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Gorong–gorong dan tebing Sungai Cimuntur yang berada di Dusun Sukajadi, Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, ambruk. Ironisnya kondisi itu sudah berlangsung lama dan belum juga mendapat perbaikan. Karena khawatir menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, kawasan itu terpaksa dipasangi pita pembatas.
Didin, warga sekitar, ketika ditemui Koran HR, Selasa (11/06/2019),
mengatakan kedua gorong–gorong yang berada di samping Rumah Sakit Kawali yang
baru dibangun, tepat di bagian bibir sungai sudah ambruk.
Menurut Didin, karena khawatir menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, maka
dibagian ambruknya dipasangi pita. Dengan maksud, agar para pengguna jalan
mengetahui kondisi jalan yang akan dilewatinya.
Didin menjelaskan, ambruknya gorong-gorong mengakibatkan bahu jalan menjadi
sempit. Terlebih, bagian bibir sungai sudah tergerus air. Bila dibiarkan tanpa
ada perbaikan, dipastikan kerusakannya akan semakin meluas dan bertambah parah.
“Untuk itu diharapkan agar pemerintah secepat mungkin memperbaikinya dan
disertai dengan pembuatan Proteksi Tebing Sungai (PTS),” katanya.
Berdasarkan infomasi dari warga, Didin mengungkapkan, akses jalan tersebut
sudah diusulkan statusnya menjadi jalan Kabupaten. Tapi sampai saat ini usulan
tersebut belum terealisasi.
“Hal itulah mungkin yang menjadikan akses jalan maupun gorong-gorong tidak
kunjung diperbaiki. Melihat akses jalan tersebut sangat produktif, diharapakan
secepatnya diperbaiki. Terlebih di lokasi ambruknya gorong-gorong, bila
dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan menjadi penyebab terjadinya
kecelakaan,” katanya.
Rohman, pengguna jalan, ketika dimintai tanggapan, Selasa (11/06/2019), mengatakan,
selain ambruknya gorong-gorong, akses jalan tersebut juga sudah rusak.
Mengingat setiap harinya ramai dilewati kendaraan, maka sudah selayaknya jalan
diperbaiki.
“Dilokasi tersebut, bila hujan turun, jalannya jadi seperti kubangan
kerbau. Sedangkan di musim kemarau, jalannya berdebu. Sebab, kulit aspal sudah
mengelupas dan hanya menyisakan bebetuan kecil,” katanya. (Dji/Koran HR)
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Kemenag Pangandaran meminta pembangunan Kantor Kamenag bisa dilaksanakan pada tahun 2020. Pasalnya, sejak berdiri kantor yang digunakan adalah kontrakan.
Kepala
Kemenag Pangandaran, Cece Hidayat, mengatakan, saat ini pihaknya
sedang fokus dalam tahapan pengajuan pembangunan kantor Kamenag Pangandaran. Alasan permintaan pembuatan kantor tersebut, pemilik
kontrakan yang membanderol harga per tahun Rp 30 juta kini menaikkan harga
sewanya menjadi Rp 100 juta pertahun.
“Untuk
itu kita secepatnya melakukan pengajuan ke Kanwil Jabar maupun
kepada Kementerian Agama untuk segera dipertimbangkan,” kata Cece Hidayat saat
diwawancara Koran HR,
Senin (10/6/2019).
Cece Hidayat menambahkan,
Bupati Pangandaran sudah membuat rekomendasi dan surat keterangan jika Kamenag Pangandaran
sudah memiliki tanah sendiri seluas 20.000 meter persegi.
“Alhamdulillah
saat ini tanah tersebut sudah bersertifikat, dan saat ini sedang kita ajukan untuk
pembangunannya,” jelas
Cece
Masih dikatakan
Cece, di dalam
DIPA tahun 2020 usulan pembangunan Kamenag Pangandaran sudah mengusulkan
perencanaanya,
termasuk biaya anggaran pembangunan kantor Kamenag yang diperkirakan
menghabiskan anggaran sebesar Rp 3,5milyar dan untuk mebeler sebesar Rp 400 juta.
“Saya
berharap dukungan dari semua pihak dalam rencana pembangunan kantor Kamenag ini. Mudah-mudahan Kanwil
Jabar dan Kementerian Agama menyetujui pengajuan ini,” kata Cece lagi.
Ia
menambahkan, pada tahun 2020 nanti berharap bisa
dimulai pelaksanaan pembangunannya, di mana pembangunan Kantor Kamenag
Pangandaran ini merupakan harapan besar masyarakat Pangandaran.
“Kantor Kamenag
pangandaran selama ini kita hanya bisa mengontrak terus berkepanjangan. Terus terang, kantor ngontrak bukan
berarti tidak enak,
tetapi ada rasa kurang nyaman dalam bekerja mulai dari ruangan yang sempit dan
yang lainya. Sehingga
ada rasa pelayanan kepada masyarakat dianggap kurang maksimal. Mudah-mudahan bisa
terealisasi pembangunannya di
tahun
2020 nanti, karena segala persyaratannya sudah lengkap tinggal menunggu hasil
dan keputusan dari pusat saja,” pungkas
Cece Hidayat. (Mad/Koran HR)
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Warga sekitar proyek Bendungan Leuwi Keris sungai Citanduy di Desa Handapherang dan Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, beberapa kali menangkap ular jenis pyton atau sanca.
Ular dengan ukuran panjang dan besar tersebut kerap masuk ke pemukiman warga, sehingga terpaksa ditangkap agar tidak membahayakan.
Badar Ismail (40) warga Dusun Guha, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis menyebut, semenjak proyek Bendungan Leuwi Keris dimulai, banyak hewan melata yang masuk ke pemukiman warga seperti ular dan biawak.
“Wajar saja, ekosistem hewan yang biasa berada di Sungai Citanduy terganggu, sehingga mereka naik ke pemukiman warga,” ujarnya.
Kata dia, sudah beberapa kali warga menangkap ular sanca karena berkeliaran di lingkungan masyarakat. Terakhir warga menangkap pada malam Jumat (6/6/2019).
Ular Sanca dengan panjang 3 meter dengan berat sekitar 10 kg ditangkap warga saat hendak pergi ke kolam ikan.
“Karena takut membahayakan keselamatan warga dan hewan ternak warga, terpaksa ditangkap,” jelasnya.
Ular yang ditangkap tidak lantas dijual, tapi dipelihara oleh warga. “Ada warga yang suka pelihara ular, ya kita berikan saja,” katanya.
Senada warga lainnya Apit (25) mengatakan, dirinya sempat menangkap ular sanca di dekat Posyandu Dusun Guha awal Ramadan lalu.
“Setelah ditangkap ularnya tidak mau makan, kita lepas liarkan lagi ke alam yang memang masih hutan belantara,” tandasnya.(Jujang/R7/HR online)
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- BPKD Ciamis kembali melakukan monitoring reklame di jalur protokol. al itu dilakukan karena saat Hari Raya Idul Fitri banyak sekali bertebaran reklame yang masuk kategori bodong atau tidak membayar pajak.
Kepala BPKD Ciamis, M Sukiman, ketika ditemui Koran HR,
Selasa (11/06/2019), mengatakan, melalui monitoring maka akan diketahui mana
reklame yang membayar pajak dan mana reklame yang tidak membayar pajak.
“Biasanya menjelang Hari Raya Idul Fitri reklame
banyak sekali bertebaran di pinggir jalan protokol kota Ciamis dan juga di
jalur- jalur ke wilayah kecamatan, sehingga kita harus mengantisipasi maraknya
reklame tersebut,” ungkapnya.
Sukiman menjelaskan, pendapatan asli daerah (PAD) dari
reklame memang sedang diusahakan untuk bertambah setiap tahunnya. Maka dengan
hal itu perlu juga pendataan yang dilakukan secara terus-menerus supaya pengusaha
pemasang reklame senantiasa membayar pajak sesuai ketentuan dan ketetapan pemerintah
daerah.
Pada kesempatan itu, Sukiman menegaskan, pihaknya bisa
mengambil tindakan tegas kepada pemilik reklame yang tidak membayar pajak.
Untuk itu, pihaknya mengimbau pemilik reklame bodong untuk segera menyelesaikan
perpajakan.
Kasubdid Pendataan dan Pendaftaran, Turyana, ketika
ditemui Koran HR, Selasa (11/06/2019), mengatakan, monitoring reklame tersebut merupakan
bentuk tindakan tegas Pemerintah Daerah Ciamis mengatasi keberadaan reklame bodong
di wilayah Kabupaten Ciamis.
“Reklame insidental yang marak menjelang dan
sesudah hari raya idul fitri itu yang menjadi target kita (monitoring dan
pendataan). Tujuannya agar pemilik reklame membayar pajak,” katanya.
Lebih lanjut, Turyana menuturkan, tidak hanya
monitoring reklame, pihaknya juga terus memberikan pemahaman pentingnya pajak
reklame kepada para pengusaha. Supaya selain memasang reklame, pengusaha juga
harus menyelesaikan kewajiban membayar pajak.
“Reklame yang tidak membayar pajak, jelas sudah
menyalahi aturan. Kami tidak segan memberikan tindakan tegas terhadap pemasang
reklame bodong,” pungkasnya. (Es/Koran HR)
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Pasca ditetapkannya Raperda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda) tahun 2018-2025 menjadi Perda, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pangandaran bakal melakukan sosialisasi Perda Ripparda ke para pemangku wisata yang ada di Pangandaran.
Seperti
yang disampaikan Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Pangandaran, Maman, sosialisasi tersebut
bertujuan agar indikasi program dari para pemangku dan pelaku wisata bisa
tersampaikan.
“Dalam
Ripparda itu sudah jelas siapa dan berbuat
apa nanti dalam menjalankan
program pembangunannya. Apakah nanti melanggar
yang ada di RTRW apa tidak. sebagai
contoh, dalam melakukan
penataan destinasi wisata siapa yang
menjadi penanggungjawabnya, yakni ada di Disparbud dan dinas yang lainnya
hanya pendukung saja,” jelas
Maman kepada Koran HR, Selasa (11/06/2019).
Maman
menambahkan, pembangunan kepariwisataan Pangandaran sudah mempunyai arah dan
kebijakannya. Melalui Ripparda ini nantinya
dapat memberikan gambaran tentang kondisi wisata di daerah. Selain itu, Ripparda ini bisa menjadi parameter
untuk menghadapi tantangan kehidupan lolal, nasional dan global
dalam rangka mendorong pemerataan kesempatan berusaha serta pemanfaatannya.
Masih dikatakan
Maman, sosialisasi Perda ini nantinya akan mengarahkan Pembangunan yang
bersifat memberdayakan masyarakat yang mencakup berbagai aspek, seperti SDM,
pemasaran, destinasi, ilmu pengetahuan dan teknologi
“Perda
tersebut diselenggarakan berdasarkan rencana induk pembangunan pariwisata daerah
yang meliputi perencanaan pengembangan industri pariwisata, destinasi
pariwisata, pemasaran pariwisata, dan kelembagaan pariwisatanya,” imbuh Maman.
Masih menurut
Maman, di Pangandaran terdapat 98 destinasi wisata yang sudah
tergali. Sementara itu, destinasi lainnya masih
dalam proses di 10 kecamatan. Sementara
itu, destinasi yang belum tergali tersebut dibagi ke dalam 2
yakni Kawasan Strategis Pengembangan Daerah (KSPD), meliputi KSPD
Pangandaran, Kalipucang sebagian dan KSPD Cimerak, Cijulang dan Madasari, dan
Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD) meliputi Kalipucang, Padaherang,
Mangunjaya sebagai sentra produksi agro politan.
“Saya
berharap setelah selesainya Perda Ripparda ini ingin penataan destinasi wisata di
Kabupaten Pangandaran sesuai dengan visi misi Kabupaten Pangandaran sebagai wisata berkelas Dunia,” pungkas Maman. (Mad/Koran HR)
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Warga Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, saat ini sedang menunggu kabar lebih lanjut terkait tahapan penataan ulang atau revitalisasi Alun-alun Langensari yang akan menelan anggaran Rp 20 miliar dan rencana pembangunannya dilaksanakan tahun 2020 mendatang.
Sedangkan, yang ditunggu warga saat ini terkait penyusunan
DED di tahun 2019 ini, yang mana konsultan akan melibatkan warga untuk berdiskusi, sebagaimana tim
yang dibentuk sebelumnya dan telah dituangkan dalam surat persetujuan.
Hal itu ditegaskan Ketua BPD
Langensari, Joni, yang juga salah satu anggota tim tersebut,
kepada Koran HR,
belum lama ini. “Kami belum tahu, sudah sejauh mana proses rencana penataan
ulang Alun-alun Langensari itu. Sejak menyerahkan surat persetujuan warga
kepada Bappeda, belum ada informasi lagi kepada kami,” katanya.
Menurut Joni, justru informasi lebih lanjut yang kini sedang ditunggu-tunggu oleh warga, terlebih dalam persetujuan point kedua disebutkan, bahwa delegasi atau perwakilan warga untuk mendampingi konsultan dalam proses pelaksanaan pembangunan penataan Alun-alun Langensari.
“Di dalam surat persetujuan itu kami akan diajak diskusi dalam penyusunan DED, yang mana DED disusun tahun 2019 ini. Tapi nyatanya sampai sampai saat ini tim belum menerima ajakan diskusi, atau belum menerima informasi lebih lanjut dari pihak konsultan maupun dari Bappeda sendiri,” ucapnya.
Pada prinsipnya, lanjut Joni, warga dan Pemerintah Desa Langensari menyetujui mengenai rencana pembangunan penataan Alun-alun Langensari, dengan aset tanah tetap menjadi milik Desa Langensari, dan pengelolaannya dilakukan oleh Desa Langensari.
Sementara itu, dalam pemberitaan Koran HR sebelumnya, Kepala Bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjar, Suyitno, menyebutkan bahwa dalam penyusunan DED, nantinya konsultan akan meminta pendapat atau melakukan diskusi dengan warga setempat, terkait konsep apa yang diinginkan atau setidaknya ada muatan lokalnya.
Dikonfirmasi kembali sebelum
libur Lebaran, Suyitno, menegaskan, bahwa
penataan atau revitalisasi Alun-alun
Langensari di tahun 2019 ini sedang dalam penyusunan DED oleh konsultan
sebagaimana tahapan yang telah ditentukan.
“Untuk revitalisasi Alun-Alun
Langensari di tahun 2019 ini masih sedang dalam penyusunan DED oleh konsultan.
Sementara, untuk pembangunannya bisa dimulai tahun
2020,” singkatnya.
Meski demikian, Suyitno belum
memberikan penjelasan lebih jauh, termasuk mengenai koordinasi
lebih lanjut dengan warga setempat. (Nanks/Koran HR)