Quantcast
Channel: Harapan Rakyat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 52166

Gara-gara Ini, Populasi Penyu di Pangandaran Terancam Punah

$
0
0

Ilustrasi Penyu. Foto: Ist/Net

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-

Jaring rawe senggol yang digunakan oleh nelayan di luar pantai Legokjawa penyebab terjadinya populasi penyu di Kabupaten Pangandaran terancam punah. Jenis jaring rawe senggol merupakan alat tangkap ikan laut berupa dawai yang diisi oleh pancing besar, sehingga penyu yang mendekat ke jaring tersebut terperangkap dan akhirnya mati.

Kepala Seksi Sumber Daya Laut dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan Pertanian Kehutanan (DKPK) Kabupaten Pangandaran, Ade Supriatno, ketika dihubungi koran HR, pekan lalu, membenarkan hal itu.

Ade menjelaskan, penyu yang biasanya mendarat dan bertelur di Legokjawa, sekarang sudah tidak ada muncul ke darat akibat di tengah laut sudah terjaring oleh jaring rawe yang dipasang oleh nelayan dari luar Pangandaran.

“Setelah kami telusuri, penyebab penyu tidak mendarat karena ada nelayan yang menggunakan jaring rawe senggol di tengah laut. Sebelum sampai di darat sudah mati dan ketika ditelusuri nelayan Pangandaran tidak ada yang punya jaring rawe. Jadi ini pasti ulah nelayan dari luar Pangandaran,” kata Ade.

Biasanya, kata Ade, dalam satu bulan penyu yang mendarat mencapai 7 sampai 15 ekor dan bertelur hingga 100 butir. Untuk itu, pihaknya telah mengirimkan surat ke beberapa pangkalan nelayan agar tidak menggunakan jaring rawe senggol.

“Kami khawatir populasi penyu di Kabupaten Pangandaran akan punah. Untuk itu Dinas Kelautan Pertanian Kehutanan Kabupaten Pangandaran segera menindak nelayan yang menggunakan jaring rawe senggol,” jelasnya.

Menurut Ade, penakaran penyu di Kabupaten Pangandaran ada dua, diantaranya milik pemerintah yang berlokasi di Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak dan milik kelompok masyarakat yang berada di Batu Hiu.

“Rencananya kami akan mengirim surat ke Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) agar mengeluarkan surat kepada nelayan supaya tidak menggunakan jaring rawe senggol. Dan idealnya dialokasikan sumber dana baik dari kabupaten ataupun propinsi dan pusat,” pungkasnya. (Mad/Koran-HR)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 52166

Trending Articles