Quantcast
Channel: Harapan Rakyat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 52166

Duh! Banyak Warga Banjar Belum Paham Sensus Ekonomi

$
0
0

Ilustrasi. Foto: Ist/Net

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sejak tanggal 1 Mei 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) mulai melakukan Sensus Ekonomi Nasional untuk mendata perkembangan sektor usaha non-pertanian. Sensus tersebut akan dilakukan selama satu bulan penuh.

Namun di Kota Banjar sendiri, masih banyak masyarakat yang belum tahu dan paham dengan adanya kegiatan sensus ini. Kemungkinan hal itu akibat kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihak BPS.

Seperti diungkapkan Rohman (53), salah seorang warga Dusun Kedungwaringin, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Meski mengaku sudah didatangi Petugas Cacah Lapangan (PCL), tapi dirinya tidak tahu apa maksud dan tujuan sensus ekonomi.

“Beberapa hari lalu saya didatangi petugas pendataan, salah satunya menanyakan usaha yang dikerjakan saya. Pendataan apa sih, terus terang saya tak ngerti apa maksudnya,” tanya Rohman, ketika ditemui HR, pekan lalu.

Menurut dia, bukan hanya dirinya saja yang tidak tahu maksud dan tujuan dari sensus ekonomi yang digelar BPS, namun warga lain pun sama karena sebelumnya tidak ada informasi mengenai hal itu.

“Sosialisasinya yang kurang, tidak menyentuh sampai ke masyarakat lapisan bawah, seperti halnya saya ini. Mestinya BPS atau komponen yang terikat dari awal harus mampu mensosialisasikan hingga ke tingkat RW/RT,” ujarnya.

Rohman juga mengira, pendataan tersebut untuk mendapatkan bantuan guna meningkatkan usahanya, terlebih saat didata PCL menanyakan mengenai uasaha sampai pendapatannya sehari-hari.

Meski begitu, tapi Rohman mengaku dirinya sangat terbuka dan memberikan jawaban seadanya kepada petugas sensus, sesuai usaha yang dijalani, termasuk pendapatannya sehari-hari.

Sementara itu, Agus, warga lainnya yang mengaku belum didatangi petugas sensus ekonomi. Bahkan dia tidak tahu kalau di bulan Mei ini BPS sedang melaksanakan kegiatan tersebut.

Dirinya juga mempertanyakan sejauhmana sosialisasi dan bagaimana bentuk publikasi yang dilakukan BPS sebelumnya. Menurut Agus, seharusnya masyarakat mendapatkan pemahaman dulu, setelah itu baru petugas dapat melakukan pendataan.

“Sensus apalagi sih. Nggak tahu saya, dan belum ada. Kalau seperti ini, jelas saya dan warga yang tidak paham dan akan bertanya-tanya,” kata Agus. (Nanks/Koran-HR)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 52166

Trending Articles