
Satrio (12), siswa kelas IV SLB Firdaus, yang terlahir tanpa tangan dan kaki asal Desa Panawangan, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis. Photo : Eji Darsono/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Semua orang berhak memiliki dan berusaha mewujudkan cita-cita. Tidak terkecuali Satrio (12), siswa kelas IV SLB Firdaus, yang terlahir tanpa tangan dan kaki asal Desa Panawangan, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis.
Anak dari pasangan suami istri Wawan dan Mimi yang mempunyai hobi menggambar dan melukis tersebut memiliki cita-cita untuk menjadi seorang polisi serta pengusaha yang sukses.
Mimi, Ibu Satrio, ketika ditemui Koran HR, Senin (17/04/2017) lalu, mengungkapkan, meski terlahir di keluarga pas-pasan dan kondisi tubuh cacat fisik, tidak membuat Satrio lemah dan menyerah.
“Dia semangat bersekolah, mendapatkan ilmu dan bercita-cita menjadi pengusaha sukses. Dia juga sering berandai-andai jadi polisi,” katanya.
Wawan, ayah Satrio, ketika ditemui Koran HR, Senin 917/04/2017) lalu, mengaku kondisi yang dialami keluarganya dan Satrio tidak harus ditutup-tutupi atau bahkan diratapi. Menurut dia, meski takdir berbeda, semua manusia dilahirkan dengan derajat yang sama.
“Kita harus tetap bersyukur pada tuhan yang maha esa. Semangat yang ada pada diri Satrio, mudah-mudahan bisa mewujudkan apa yang dicita-citakan. Sebab keterbatasan fisik bukan hambatan untuk terus berkarya,” katanya.
Warga yang enggan disebutkan namanya, berharap Dinas Sosial Kabupaten Ciamis memberikan bimbingan, motivasi serta bantuan kepada penyandang disabilitas, agar mereka dapat menjalani kehidupan yang layak. (Dji/Koran HR)