Kios pasar tradisional Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, sebagian sudah beralih fungsi menjadi tempat tinggal. Photo : Eji Darsono/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah kios pasar tradisional Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, digunakan warga untuk tempat tinggal. Alih fungsi kios menjadi hunian itu terjadi setelah pedagang pasar tradisional tersebut mengalami kebangkrutan.
Kaur Ekbang Desa Bangbayang, Sobana, ketika ditemui Koran HR, Selasa (18/04/2017) lalu, membenarkan, saat ini sejumlah kios di pasar tradisional Desa Bangbayang dialihfungsikan sebagai tempat tinggal.
Sobana menjelaskan, pada awal berdiri, jumlah kios yang beroperasi di pasar tradisional Desa Bangbayang tersebut mencapai ratusan. Namun sejak pasar sepi pengunjung, lambat laut para pedagang meninggalkan kios milik mereka.
“Berdasarkan hasil inventarisasi desa, saat ini jumlah pedagang yang masih aktif hanya sekitar 52 kios, termasuk kios yang dijadikan tempat tinggal. Akibat minimnya pengunjung, pendapatan desa dari retrisbusi pasar ini juga berkurang,” katanya.
Yanah, warga Bangbayang, ketika dimintai tanggapan, membenarkan kondisi pasar Desa Bangbayang. Menurut dia, warga lebih memilih pergi belanja di Pasar Galuh Kawali lantaran barang yang dijual di pasar Desa Bangbayang tidak lengkap.
Senada dengan itu, Eman, warga lainnya, mengatakan, pasar tradisional Desa Bangbayang didirikan sebagai syarat untuk pembentukan kamantren. Pasalnya waktu itu ada rencana pembentukan kecamatan baru.
“Rencana itu putus di tengah jalan karena terbentur aturan. Akhirnya berimbas pada keberadaan pasar dan nasib pedagang. Panitia kala itu terkesan hanya mencari keuntungan sesaat,” katanya.
Kepala Desa Bangbayang, Endang Kiswandi, ketika ditemui Koran HR, Selasa (18/04/2017), menjelaskan, pasar tradisional tersebut dibangun di atas tanah bengkok desa seluas 3065 meter persegi.
“Kondisi pasar saat ini berdampak terhadap pendapatan desa. Tidak hanya itu, persoalan sampah dari sisa sampai kios pedagang aktif juga seringkali menjadi kendala, karena seringkali dibiarkan menumpuk di lokasi kios yang ambruk,” katanya. (Dji/Koran HR)