Seminar Kesejahteraan Pengembangan Wisata Sejarah dan Sejarah Lokal Kabupaten Ciami di Auditorium Universitas Galuh Ciamis. Photo: Tantan/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Semenjak Pangandaran memisahkan diri menjadi Kabupaten Ciamis, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ciamis, khususnya dalam bidang destinasi wisata cagar budaya, mengalami penurunan. Pasalnya, PAD dari sektor wisata cagar budaya yang berada di Kabupaten Ciamis hanya mencapai 60 persen dari target sebesar Rp. 1,2 miliar.
Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis, Kurniawan, mengatakan, target PAD Kabupaten Ciamis pada tahun 2016 dari sektor pariwisata tidak sesuai harapan lantaran sejumlah destinasi wisata yang ada perlu diselesaikan.
“Salah satu contoh yang harus segera diselesaikan yakni destinasi cagar budaya di Kecamatan Panjalu. Sampai saat ini wisata yang berada di Panjalu itu belum ada kata sepakat antara pemerintah desa dengan pemerintah kabupaten,” katanya dalam acara Seminar Kesejahteraan Pengembangan Wisata Sejarah dan Sejarah Lokal Kabupaten Ciami di Auditorium Universitas Galuh Ciamis, Senin (20/02/2017).
Menurutnya, karena destinasi cagar budaya Panjalu tersebut pengelolaannya belum jelas, artinya apakah cagar budaya milik pemerintah daerah atau milik pemerintah desa, secara otomatis berdampak pada PAD Ciamis. “Makanya dalam pencapaian pendapatan PAD Kabupaten Ciamis belum sesuai dengan,” tegasnya.
Ia berharap, Pemerintah Desa Panjalu bisa segera melaporkan sekaligus menyetorkan pendapatan dari hasil wisata yang telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati (Perbup) Ciamis yang telah sesuai dengan peraturan Bidang Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis.
“Tentu hal tersebut harus segera direalisasikan agar Pemerintah Desa Panjalu dapat berjalan bersama dengan Pemerintah Daerah. Untuk keseluruhan, sudah berjalan dengam baik. Namun belum ada peraturan yang jelas. Makanya hal ini perlu segera di bahas dan segera direalisasikan,” tandasnya.
Oleh karena itu, sambung Kurniawan, Pemerintah Daerah dalam meningkatkan PAD harus mendorong pertumbuhan ekonomi yang nyata bagi masyarakat setempat. Bukan berarti meningkatkan tarif serta pungutan.
“Untuk meningkatkan PAD di Kabupaten Ciamis, terutama dalam bidang destinasi cagar budaya, seluruh wisatawan lokal maupun mancanegara harus diberikan aktifitas yang lebih, antara lain adanya event-event yang mempunyai waktu yang cukup lama. Secara otomatis para wisatawan akan menginap di hotel yang ada. Nah, cara itu secara tidak langsung dapat meningkatkan PAD saat ini yang sekarang tengah menurun,” pungkasnya. (Tantan/R6/HR-Online)