Koko saat menunjukan layang-layang hasil buatannya. Photo: Entang Saeful Rachman/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Pada zaman serba modern pada saat ini, permainan tradisional layang-layang terus mengalami perkembangan signifikan. Berawal benda yang lekat dimainkan laki-laki dan para bangsawan saja, namun seiring perkembangan, layang-layang bisa dimaikan oleh semua kalangan. Bahkan, festival layang-layang level nasional hingga internasional pun sering digelar.
Di Kabupaten Pangandaran, seorang penggila layang-layang yang bernama Koko, salah satu warga di Jalan Perapat Pangandaran, sering mengharumkan nama Pangandaran di kancah nasional dan internasional.
“Saya suka layang-layang sejak tahun 1997. Awalnya saya hanya berjualan jenis tradisional saja. Namun, setelah mengembangkan jenis modern, saya jadi sering mengikuti lomba,” ujarnya kepada Koran HR, Selasa (08/11/2016).
Koko mengaku, selama perjalanan dalam mengikuti perlombaan layang-layang, dirinya selalu membawa nama Pangandaran. Bahkan, terakhir dirinya saat ke Italia, Indonesia yang diwakili oleh dirinya menjadi juara terbaik dalam ajang tersebut.
Sementara itu, Koko selain menjadi pemain dan pembuat layang-layang, hasil buah tangannya pun sudah tembus pasar internasional.
“Ada festival layang-layang apapun di berbagai negara di dunia, terutama di Asia Tenggara, para peserta biasanya memesan kepada saya yang dikenal dengan layang-layang Pangandaran,” jelasnya.
Lebih jauh, Koko menjelaskan layang-layang buatannya disesuaikan dengan keinginan pemesan dengan harga mulai Rp. 50 ribu hingga Rp. 15 juta perbuahnya.
“Saya pernah membuat pesanan terbesar dengan ukuran lebar 15 meter dan panjang 25 meter yang berbentuk kelelawar. Layang-layang tersebut diterbangkan di luar negeri,” pungkasnya. (Ntang/R6/Koran HR)