Rambu lalu-lintas berupa arah penunjuk jalan, tampak terpasang di atas trotoar taman sekitar perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, wilayah Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Photo: Madlani/HR.
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Camat Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Suryana, mengaku geram dengan keberadaan fasilitas trotoar di taman sekitar perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah yang kondisinya tidak terawat, kini malah dijadikan tempat menyimpan rambu lalu-lintas. Padahal, idealnya trotoar khusus hanya untuk pejalan kaki.
Hal itu diungkapkan Suryana, kepada HR Online, Senin (25/07/2016), terkait upaya Pemerintah Kecamatan Kalipucang, dalam rangka mewujudkan Sapta Pesona di Kabupaten Pangandaran sebagai salah satu daerah wisata di Jawa Barat.
Dalam upaya melaksanakan program Sapta Pesona, seluruh lingkup muspika bersama Polsek, Danramil, UPTD Pendidikan dan Kebersihan di Kecamatan Kalipucang, melakukan kegiatan bersih-bersih taman dan lapangan yang berlokasi di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah.
“Melihat kondisi seperti ini saya prihatin, karena fungsi dari trotoar yang harusnya khusus digunakan oleh pejalan kaki, malah berubah fungsi sebagai tempat menyimpan rambu lalu-lintas. Padahal kita sudah pernah mengingatkan supaya rambu tersebut dipindahkan agar tidak mengganggu pejalan kaki,” ucapnya.
Bahkan, dirinya pun sudah pernah mengingatkan kepada bidang yang menangani penataan taman supaya bisa memfungsikan trotoar sebagai tempat khusus pejalan kaki, dan rambu-rambu lalu-lintas yang ada di atas trotoar segera dipindahkan.
“Bagaimana mau indah pemandangan taman kalau trotoarnya saja sudah beralih fungsi, bahkan sebagai tempat mangkalnya para pedagang kalau sore hari. Saya harap pihak terkait untuk menindaklanjutinya,” tandas Suryana.
Selain itu, pihaknya juga berharap Pemda Kabupaten Pangandaran segera merealisasikan pembangunan tugu perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah yang ada di wilayah Kecamatan Kalipucang, termasuk penambahan fasilitas PJU.
“Kalau di wilayah kabupaten tetangga, tugu perbatasannya sudah ada dan terlihat indah. Mudah-mudahan pemda segera merealisasinya. Karena, untuk membangun Pangandaran diperlukan keterkaitan dari semua stakeholder yang mempunyai tujuan sama, yakni membangun Pangandaran sebagai kabupaten wisata tujuan dunia,” pungkasnya. (Madlani/R3/HR-Online)